Hina...nista...
Jasa pemuda kasta rendahan
Merintih menampak serapah
Yang kian hari kian bertambah
Duka nestafa dibalik ceria
Hina....nista.....
Dalam wahana api yang membakar
Terkena sinar cahaya muram
Dibalik sang induk semang
Penyibak tabir pesona gila
Kehinaan dan kenistaan...
Aku terima dari sejumlah insan
Aku terima dari sejumlah insan
Yang tegar dalam kehampaan
Menanti bayang-bayang nan kelam
Kurikulum yang berbaur
Paragraf yang tidak teratur
Membentur sudut dan sisi
Kisi warna tiada cerita
Para pembusung yang tak tahu diri
Bangga dengan harta dan dasi
Kau biarkan mereka meratap dan menghiba
Karena menyantap tanak nasi yang basi
Kehinaan dan kenistaan...
Yang mereka temui kala melangkah
Menuruni tebing dan bendera
Pewarna dusta,cita dan cinta yang menyatu
Pewarna dusta,cita dan cinta yang menyatu
Wahai pemaki dan pendusta ulung
Turun sudah dari yang Agung
Seberkas sinar nan tulung...
Seberkas sinar nan tulung...
By : Kamaradanu/Kamaheman
Dibuat Kamis 17-01-1996 diBekasi saat aku merenungi Negri ini,ahirnya menjadi kenyataan bahwa Indonesia menemukan Demokrasinya pada 1998 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar