HAK CIPTA KAMARADANU,DILARANG KERAS MEMBUKUKAN SETIAP KARYA/ PUISI ATAU TULISAN DARI BLOG INI TANPA IJIN KAMARADANU KAMAHEMAN

Total Tayangan Halaman

Senin, 30 Mei 2011

PUISI KRITIKAN HARI BESAR " Tangisanku Disambut Ibu Pertiwi "

Kala Fajar menyingsing... aku tertegun akan hari
Aku tilik Hari Kartini yang hanya tinggal ironi
HarPenNas tinggal suasana merangas
Hari Kesaktian Pancasila jarang yang faham makna
Hari Ibu hanya suara menggebu menderu
Hari Kemerdekaan ...hanya kibaran tanpa beban pahlawan
ironi....ironi... dan ironi penuh imitasi
Perayaan yang penuh ironi dalam sakralnya Hari haru
Ironi penuh imitasi dalam ingatan kami orang picisan
lalu...dimanakah femahaman arti nan hakiki sbuah Hari-Hari ???

Pujanga-Pujanga Kurawa memainkan peran utamanya
Para penya'ir dibalik tabir,menerjang bak dukun penyihir
Gelandangan dan pengemis politisi merangsek imitasi
Seloroh slogan-slogan pembodohan mengaung dan mengaum
Percikan api terpental semburat diantara sudut ruangan semu
Menerpa...merambat...membakar....kulai kuli para TKI
Rona wajah Negriku merah....tahan amarah
Belenggu kuduk dibalik tali rantai angan semu

Aku mendesah....
Aku melirih...
Aku bergumam....
Aku bicara,aku teriak dan menjerit
Suaraku membahana keatas langit benua Merah dan Putih
Jeritanku mengusik Malaikat Penjaga Arasy
Raunganku didengar oleh seluruh ikan dan hewan
Tangisanku disambut sedu-sedan Ibu Pertiwi


Ibuku yang arif dan bijaksana....
Bapakku yang gagah dan berkuasa....
jangan kau marahi aku....anak-anakmu,
jangan kalian hardik kami bak sapi peot
Kami hanya bicara...Kami hanya berbicara...
Dengarlah jeritan tangisan ini...jika ada telinga nan asli
AKU RINDU......

By : Kamaradanu Kamaheman 31 Mei 2011 di Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut